Entah kenapa Alin yang masuk hari pertama sekolah tapi saya yang sibuk dan heboh. Anaknya sih baru bangun jam 7, sayanya rempong dari jam 4 hahahahaa...
Maklum, tentengan yang harus dibawa untuk disimpan di loker sekolahnya banyak, ya mukena, sajadah, sikat gigi, tempat makan, sendok garpu, sepatu boots, dll klo ampe ketinggalan rasanya ada sesuatu yang hampa karena nyiapinnya udah dari 3 bulan yang lalu.
Senin, 18 Juli 2016 jadi hari pertama Alin masuk sekolah Taman Kanak-kanak dan sesuai arahan dari Menteri Pendidikan Bapak Anies Baswedan bahwa setiap orang tua wajib mengantarkan anaknya sekolah hari pertama, maka saya dengan bangga hadir di hari pertamanya. Tapi sebenernya, di lubuk hati terdalam saya masih belum rela Alin pergi sekolah dan memulai petualangan dalam hidupnya sendiri.
Anak saya, Alin, sekolah di Sekolah Alam Bekasi (SAsi). Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 30 menit tanpa macet kalo dengan macet mungkin 45-60 menit. Dan hari itu kami datang 5 menit lebih awal, 07.55 WIB.
Terjadi drama saat membangunkan Alin untuk pergi sekolah? Ya, tentu saja!
Saat saya bilang, 'Nak, kamu mau sekolah bangun yuk kita mandi yaa...' dan tau apa yang Alin jawab? 'Mama, aku ga mau sekolah, aku mau nonton aja di rumah.'
BOOKKK, YEY UDAH NONTON TIPI SELAMA 4,5 TAUN YAAA... Pliz, saatnya sekolah dan bersosialisasi! KZL!
Tapi dengan lembutnya saya cukup bilang, 'Oh gitu, gimana kalo Alin dan Mama pergi aja ke sekolah? Nanti kita disana liat ajaa ga perlu masuk kelas, ga perlu sekolah. Kita main ayunan aja, nanti kalo Alin bosen kita pulang ke rumah.' dan negosiasi ini berjalan baik, DEAL kita berangkat sekolah.
Hari pertama sekolah adalah masa orientasi siswa, dimana mereka saling berinteraksi melalui bermain, berbaris, dll. Dan hari pertama cukup baik, Alin bisa bergabung dengan teman sekelasnya dan sekolah tanpa air mata. NO MORE DRAMA, Yess!
Dan saya pun tanya ke Alin, 'Lin, ayo kita pulang. Katanya tadi Alin ga mau sekolah kan?' dan dia menjawab, 'Mama, aku belum mau pulang masih mau main di sini sama temen-temen.'
Well done, Kid! You are now ready for school. Alhamdulillah...
Saya membiarkan Alin selama 4 tahun di rumah, tidak ikut playgroup, PAUD, dan semacamnya. Membiarkan dia bangun jam 9, tidak tidur siang, tidur larut malam, nonton TV, mencoret tembok, bermain di luar rumah, dll karena saya merasa suatu saat dia akan siap dengan sendirinya untuk sekolah, tau bagaimana berperilaku, mengenal banyak teman dan menjalankan ritmenya untuk bangun pagi, tidur siang, tidur malam lebih cepat, yang tercipta begitu dia sekolah. Setelah dia sekolah, barulah saya mendisiplinkan dia supaya arah dan misi yang diajarkan antara sekolah dan di rumah, sama.
Dan beruntungnya, metode pembelajaran SAsi bisa dipantau oleh orang tua melalui media sosial Facebook dan Whatsapp Group. Jadi, meski saya Ibu bekerja tapi saya tetap tau apa yang diajarkan dan bagaimana saya harus mengajar anak saya di rumah.
Dan hari ini, 27 Juli 2016, hari ke-8 Alin bersekolah. 8 hari berturut-turut saya selalu mendapatkan info dan feedback dari Guru kelas apa yang sudah diajarkan, aktifitas apa saja yang dilakukan, bagaimana mereka berinteraksi melalui foto-foto di WA grup. Terima kasih banyak Ibu Guru, ai lap yu.
![]() |
| di dalam kelas (yang berupa saung :)) |
![]() |
| memberi makan kambing |
![]() |
| snack time, semangkaaa... |
![]() |
| bermain tarik tambang |
![]() |
| Alin and her friends |
![]() |
| Aktifitas GreenLab, (sepertinya bahas kegunaan pupuk kompos dari kotoran kambing) |
Nah Alin, karena kamu sudah siap sekolah sepertinya Mama sekarang sudah siap merelakan kamu untuk pergi sekolah dan memulai petualangan serumu. Enjoy the journey ya :*.
xoxo,
Mama
27-Juli-2016





