Senin, 13 Juli 2015

(Disewakan) Rumah Minimalis Siap Huni

Assalamu'alaikum
Selamat pagiii rekan sejawat :D

Yaaa ampun, gue udah lama banget ga nulis blog eh sekarang nulis-nulis mau ngiklan hahahahaa.....
Boleh ya boleh ya, yayaya???

Sebenernya rajin nulis sih cuma terhambat menuangkannya aja, males bookkk mending kruntelan sama anak-anak piyik (baca: Alin dan Alan.red). Jadi terkadang apa yang mau ditulis masih mengawang dipikiran.

Oke, jadiii tulisan kali ini saya mau bercerita mm, bukan! Beriklan lebih tepatnya wkwkwk saya mau ngiklanin rumah pribadi yang mau saya sewakan..
Ngiklaninnya sudah via social media sih dan situs jual beli dengan tagline 'cara tepat jual tepat' dengan link Rumah Minimalis Siap Huni. Cuma barangkali distribusi info penyewaan rumahku belum sepenuhnya menyebar jadi berharap dengan blog mudah-mudahan informasinya merata dan siapatau kan yaa ternyata ada yang kepincut hehehee.... Sekaligus saya mau cerita latar belakang mengapa rumah saya disewakan.

Lanjut ke inti permasalahan ya cin...
Rumah yang mau saya sewakan ini lokasinya di daerah Kranggan-Cibubur tepatnya Jalan Ganceng. Jauh? Engga kok, masih di kepulauan Jawa :') belum dipelosok yang harus nyebrang sungai.
Rumah ini sebenernya dibangun supaya dekat dengan rumah orangtua karena hanya beda 1 rumah dengan mereka. Tapi ternyata perkembangan setelah dihuni kok jauh banget yaa jarak antara rumah dengan pool bus kantor. Akhirnya saya suami dan anak-anak back to basic kembali ke rumah suami di daerah Cipayung yang lebih bijaksana jarak antara rumah dan pool bus kantor.
Selama saya dan keluarga tinggal di rumah Mutiara (sebutan saya untuk rumah itu karena clusternya bernama Mutiara Cibubur Residence), rumah Cipayung tidak sepenuhnya dihuni.
Rumah Cipayung hanya dihuni untuk singgah, ketika akhir pekan dan ketika mertua sedang bertamasya ke Jakarta. Nah, karena kemudian saya dan keluarga pindah ke rumah Cipayung maka rumah Mutiara ini justru yang tidak keurus, berdebu dan tidak terawat.
Setiap akhir pekan kita malah disibukkan untuk membereskan rumah Mutiara yang seharusnya bisa kita jadikan quality time saya dan keluarga. Akhirnya diskusi dengan suami dan orang tua rumah Mutiara disepakati untuk disewakan.
Awalnya rumah Mutiara ini saya sewakan untuk teman dan kerabat dekat yang saya kenal dengan niat membantu tapi ternyata saya justru kecewa karena ada banyak faktor yang tidak bisa saya kemukakan. Jadi untuk ke depan saya membuka kesempatan bagi siapapun yang memang punya niat bulat untuk sewa rumah.

Harga yang ditawarkan Rp. 25.000.000 per tahun tapi masih bisa dinegosiasikan, ga afdol kalo transaksi di Indonesia ga pake tawar menawar ahhahaha...tapi yang paling penting sih sewa kontrak bisa dilakukan triwulan, semester dan annual.
Jadi bagi yang sudah cocok sama lokasi dan bentuk bangunan eh ternyata ga bisa lama-lama disitu yaa boleh banget sewa per 3 bulan. Tapi harga sewaanya akan jauh lebih mahal dibanding dengan harga sewa tahunan. Ohiyaa, ini rumah sudah fully furnished yaa jadi harga Rp. 25.000.000 per tahun untuk kondisi perabot sudah ada bagi saya itu tergolong murah :D...... Paling ada sebiji dua biji barang pribadi yang harus dibawa, nanti saya jelaskan lebih lanjut.

Balik ke alasan mengapa saya menyewakannya, yaa yang sudah jelas pasti balik modal beli rumah laah hahahahahaa (emak-emak koret).....tapi cin, gue kasihtau yaaaa kalo kalian punya duit better investasi tanah/rumah deh, untungnya berlipat-lipattt tapi yaa modalnya juga gede sih yaa.
Gue beli itu rumah Mutiara saat harganya masih berkisar 300-400 juta sekarang itu rumah kalo dijual udah diharga 800 meeennn 2x lipat dalam 2 tahun.
Oke, kembali ke laptop. Alasan kedua kenapa itu rumah saya sewakan supaya rumah itu dihuni dan dirawat dengan baik paling engga ada yang membantu membersihkan. Kalo ada yang bocor-bocor seenggaknya ada pertolongan pertama sama yang menghuni.
Alasan lainnya, supaya membantu si penyewa untuk memudahkan mereka pindah tanpa harus repot membeli segala pernak-pernik isi rumah. Makanya diiklan saya merekomendasikan 'untuk keluarga yang baru menikah atau memiliki anak kecil'. Karena semua perabot isi rumah saya juga sewakan dengan harapan si penyewa ga perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mengisi rumah dan ga perlu repot bopong-bopong perabot ketika mulai dan selesai masa sewa. Simbiosis mutualisme yaa wkwkwkwk atau win-win solutions lebih tepatnya.

Terkait dengan barang perabot yang harus dibawa si penyewa sebiji dua biji itu karena ada beberapa perabot yang memang saya ga punya dari awal dan ada yang karena saya bawa, yaitu:
1. Kasur di kamar tidur utama, karena alasan kesehatan kasur lebih baik dimiliki pribadi oleh penyewa. Kecuali untuk kasur di kamar tidur anak, sudah ada kasur single.
2. Dispenser. Saya ga pernah pakai dispenser, selain karena saya ga kuat angkat-angkat galon saya lebih suka menggunakan produk keluaran Unilever itu tuh yang mengubah air tanah jadi air siap minum.
3. Apalagi ya? TV, AC, kulkas 1 pintu, mesin cuci bukaan depan, kompor, sofa, kipas angin, meja kursi tamu, cermin, lemari baju semua sudah pasang. Oh paling, meja kursi makan itu ga ada. Karena saya dan suami makan lesehan di bawah dengan meja lipat atau biasanya sambil nonton TV di sofa.

Jika penyewa memang baru menikah dan atau baru memiliki anak, ada juga baby box dan stroller yang include kusewakan mengingat saya juga baru punya anak bayi dan barang-barang bayi masih lengkap di rumah :D. Rumah bisa mulai dihuni 1 Agustus 2015 10 September 2015.

Segitu sih sekelumit cerita di balik kisah saya menyewakan rumah pribadi saya ini.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua pihak, disebarluaskan boleh loh siapatau ada temen atau tetangga yang memang sedang mencari rumah sewa fully furnished murah di daerah situ.

Syukron Akhi, Ukhti.....
Wassalam,
Mama Alin Alan
13 Juli 2015
8 September 2015

1 komentar: